Nama :
Nurwulan Intan Falupi
NIM/Kelas :
156070/ 2015 C
REDUPLIKASI
Reduplikasi
atau penngulangan bentuk satuan kebahasaan merupakan gejala yang terdapat dalam
banyak bahasa didunia. Misalnya, bahasa kepulauan Marshall (daerah Pasifik).
Contoh: takin = kaus kaki takinkin
= memakai kaus kaki
Kagir = ikat pinggang tagirgir = memakai ikat pinggang
Dalam
bahasa Indonesia reduplikasi merupakan mekanisme yang penting dalam pembentukan
kata, disamping afiksasi, komposisi dan akronimisasi (Chaer, 2008:178).
A.
Reduplikasi
Fonologis
Berlangsung terhadap dasar yang bukan akar atau
terhadap bentuk yang statusnya lebih tinggi dari akartidak menghasilkan makna
gramatikal melainkan menghasilkan makna leksikal (Chaer, 2008:179).
Contoh: kuku, dada,
pipi = bukan dari bentuk ku, da, pi
melainkan kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
B.
Reduplikasi
Sintaksis
Adalah proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang
biasanya berupa akar, tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih
tinggi dari sebuah kata. (Kridalaksana, 1989) menyebutkan bahwa menghasilkan
sebuah ‘ulang kata’ bukan ‘kata
ulang.
Contoh: suaminya benar benar jantan.
Jangan jangan kau dekati bpemuda itu.
C.
Reduplikasi
Semantis
Adalah pengulaangan ‘makna’ yang sama
dari dua buah kata bersinonim. Misalnya, alim ulama, ilmu pengetahuan, cerdik
cendekia (Chaer, 2008:180).
D.
Reduplikasi
Morfologis
Dapat terjadi pada bentuk dasar yang
berupa akar, berupa bentuk berafiks dan berupa bentuk komposisi. Prosesnya
dapat berupa pengulangan utuh, pengulangan berubah bunyi dan pengulangan
sebagian (Chaer, 2008:181).
E.
Reduplikasi
Dasar Nomina
Secara morfologis nomina dapat berupab
akar, bentuk berprefiks pe-, bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an,
bentuk berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks –an dan
berupa gabungan kata (Chaer, 2008:191). Makna gramatikal yang menyatakan:
1. Banyak
2. Banyak
dan bermacam-macam
3. Banyak
dengan ukuran tertentu
4. Menyerupai
atau seperti
5. Saat
atau waktu
Contoh: pagi-pagi sekali ia sudah benrangkat
kerja.
Dari tadi beliau marah-marah terus.
Terjadi tembah-menembah antara gerilyawan
Palestina dan tentara Israel.
F.
Reduplikasi
dasar Verba
Secara morfologis verba dapat berbentuk
akar, berprefiks ber-, berkonfiks ber-an, berprefiks me- inflektif dan
derivatif, berprefiks di-, berprefiks ter- invlektif dan drivatif, berkonfiks
me-kan inflektif, berklofiks di-kan inflektif, dan lain-lainnya (Chaer,
2008:194). Namun tidak semua bentuk verba dapatdireduplikasi. Makna gramatikal
yang dihasilkan:
1. Kejadian
berulang kali
2. Kejadian
berintensitas
3. Kejadian
berbalasan
4. Dilakukan
tanpa tujuan (dasar)
5. Hal
tindakan
6. Begitu
(dasar)
Contoh: dia menendang-nendang apa saja yang ada di
dekatnya.
Anak-anak itu bermain-main dipinggir jalan.
G.
Reduplikasi
Dasar Ajektiva
Sebagai bentuk dasar dalam proses
reduplikasi dapat berupa akar seperti merah dan tinggi, dapat berupa kata
keturunan ke-an seperti kemerahan dan kehijauan, namun, yang lazim
direduplikasikan adalah yang berbentuk akar (Chaer, 2008:196).
Namun perlu dicatat bahwa makna gramatikal
reduplikasi sangat tergantung pada kontek kalimatnya.
Contoh: ikannya masih
kecil, jangan ditangkap ulu.
Kecil-kecil
berani dia melawan preman itu.
H.
Reduplikasi
Dasar kelas Tertutup
Adalah kata-kata yang keanggotaannya sukar bertambah
atau berkurang, dan jumlah keanggotaannya relatif terbatas. Kata yang termasuk
dalam kelas tertutup adalah adverbia, pronomina, numeralia, konjungsi,
artikulus dan interkeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar